Intern at

Desty

|
Intern at Desty Intern at Desty Intern at Desty
Work type:
Internship
See certificate ↗

Work period:
Sept 2022 - June 2023 (9 Months)

Role:
UI/UX Designer

Teammate:
Jalu Detya, Martin Wang, Daeng Muhammad Feisal, Desty UED

Product Manager:
Siti Patimah, Muhaimin Hading, Zhixuan Lu

Work tools:
Figma, Fullstory, Lark

About Desty


After finishing my 1st internship, I got more interested in working in tech which to proven my skills and capability to real world case and work environment. On this 2nd internship, I became a UI/UX Designer Intern at Desty. Established on 2020, Desty have a mission to digitized commerce in Indonesia. Proven by its product lines that have their own features to solve a specified business problem and day-to-day business operation. From the start, I knew I was really really got my eyes caught by one of its product that is Desty Menu. Desty menu is restaurant (F&B) tech product to make operations more efficient by using QR ordering system. Desty Menu have integrated digital menu with payment feature specifically designed for F&B businesses, hospitality, and digital ordering. By using Desty Menu, businesses can create a new order experience for customers, which can increase sales and income while minimizing operational costs.

Tentang Desty


Setelah menyelesaikan magang pertama saya, saya semakin tertarik untuk bekerja di bidang teknologi untuk membuktikan kemampuan saya dengan kasus dan lingkungan kerja yang sebenarnya. Pada magang ke-2 ini, saya menjadi UI/UX Designer di Desty. Didirikan pada tahun 2020, Desty memiliki misi untuk mendigitalisasi e-commerce dan bisnis di Indonesia. Terbukti dari produk-produknya yang memiliki fitur-fitur tersendiri untuk menyelesaikan masalah bisnis tertentu dan operasi bisnis sehari-hari. Dari pertama kali tahu mengenai Desty, saya benar-benar tertarik dengan tertarik dengan salah satu produknya yaitu Desty Menu. Desty Menu adalah aplikasi bisnis F&B untuk membuat operasional restoran menjadi lebih efisien dengan menggunakan sistem pemesanan QR. Desty Menu memiliki menu digital dengan yang dirancang khusus untuk bisnis F&B, perhotelan, dan pemesanan digital. Dengan menggunakan Desty Menu, pelaku usaha dapat menciptakan pengalaman pemesanan yang baru bagi pelanggan yang dapat meningkatkan penjualan sekaligus meminimalisir biaya operasional.

My Role


As a designer, my responsibility is to transform business requirements and product research into usable, good, and intuitive designs. I learn about the products and understand the business needs to help the Desty team create new features and improve the overall product performance over time. In every project, I get involved in the process by communicating with the PMs, creating design drafts, aligning with other designers, presenting, and reviewing with stakeholders.

The Task


Desty Menu has 3 user sides, each with a unique design language. As a designer, I got chances and trust for designing new features and improving the existing ones in terms of design, flow, copywriting, and functionality.
However, the requirements, loads, and objectives for each project I work on is varied as I will explain below.

Peran Saya


Sebagai seorang desainer, tanggung jawab saya adalah mengubah kebutuhan bisnis dan riset produk menjadi desain yang dapat digunakan,menarik, dan desain yang intuitif. Saya mempelajari produk dan memahami kebutuhan bisnis untuk membantu tim Desty dalam membuat fitur baru dan meningkatkan kinerja produk secara keseluruhan dari waktu ke waktu. Dalam setiap proyek, saya terlibat dalam proses dengan berkomunikasi dengan PM, pembuatan konsep desain, alignment dengan desainer lain, presentasi, dan review dengan para stakeholders.

Bentuk Pekerjaan


Kebutuhan, beban, dan tujuan pada setiap proyek yang saya kerjakan bervariasi seperti yang akan saya jelaskan di bawah ini.

Project

Showcase



#1 The New QRIS Payment Method


With the variety of payment methods to choose from to pay for an order, most users is observed to pay the order with their e-wallets like Gopay (#1 top method), ShopeePay (#3), or OVO (#4). However, those e-wallets have their own transaction fees/MDRs that also vary. Compared to QRIS, the fee that merchants need to pay will be much lower if their customers use QRIS as their payment method. QRIS, or Quick Response Code Indonesian Standard is a national QR code standard that facilitates QR code payments in Indonesia. It was launched by Bank Indonesia and the Indonesian Payment System Association (ASPI) on August 17, 2019. As QRIS has become the most popular payment method in Indonesia, we want to add QRIS as a payment option for Desty Menu users. QRIS is available to be printed physically for scan-to-pay or generated digitally (Dynamic QRIS) with the pay amount already set and the user only need to input their PIN to confirm payment which is the method that we will use in the app.

#1 Metode Pembayaran QRIS Baru


Dengan berbagai metode pembayaran yang dapat dipilih untuk membayar pesanan, sebagian besar pengguna didapatkan membayar pesanan dengan dompet e-wallet mereka seperti Gopay (metode teratas #1), ShopeePay (#3), atau OVO (#4). Namun, penggunaan e-wallet tersebut memiliki biaya transaksi/MDR sendiri yang bervariasi. Dibandingkan dengan QRIS, biaya yang harus dibayarkan oleh penjual akan lebih rendah jika pelanggan mereka menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran. QRIS, atau Quick Response Code Indonesian Standard adalah standar kode QR nasional yang memfasilitasi pembayaran dengan kode QR di Indonesia. Standar ini diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada tanggal 17 Agustus 2019. Karena QRIS telah menjadi metode pembayaran yang populer di Indonesia, kami ingin menambahkan QRIS sebagai sebagai opsi pembayaran untuk pengguna Desty Menu. QRIS tersedia untuk dicetak secara fisik untuk dipindai saat pembayaran atau digital (QRIS Dinamis) dengan jumlah pembayaran yang telah ditentukan dan pengguna hanya perlu memasukkan PIN untuk mengkonfirmasi pembayaran di mana merupakan metode yang akan kami gunakan dalam aplikasi.

Defining Problem


Current MDR from E-wallet or Virtual Account payment methods is expensive for merchant.

Current fee:
  • E-wallet is 2-3%/transaction
  • Virtual account is around Rp2000-Rp2400/transaction
With QRIS, it's only 0.7%/transaction and is already widely used for payments in Indonesia. With that reasoning, some merchants have also already requested this payment method feature to replace their static/printed QRIS on the cashier that requires customers to come to the cashier to pay which is counted as an offline payment method since it's not paid from the Desty Menu app. Although many people are already familiar with QRIS, it’s not the same case with Dynamic QRIS.

As there were two ways to pay with QRIS:
  • Static QRIS: Scan > Pay
  • Dynamic QRIS: Download/Screenshot > Upload > Pay ← Not all user is familiar with this method

Mendefinisikan Masalah


MDR saat ini dari metode pembayaran E-wallet atau Virtual Account mahal bagi penjual.

Biaya saat ini:
  • E-wallet 2-3%/transaksi
  • Virtual account sekitar Rp2000-Rp2400/transaksi
Sedangkan QRIS hanya 0,7%/transaksi dan sudah banyak digunakan untuk pembayaran di Indonesia. beberapa penjual juga sudah meminta fitur metode pembayaran ini untuk menggantikan metode pembayaran mereka yaitu QRIS statis/cetak di kasir yang mengharuskan pelanggan datang ke kasir untuk membayar yang dihitung sebagai metode pembayaran offline karena tidak dibayar dari aplikasi Desty Menu. Meski banyak orang yang sudah familiar dengan QRIS, tidak demikian halnya dengan QRIS Dinamis.

Karena ada dua cara pembayaran dengan QRIS:
  • QRIS Statis: Scan > Bayar
  • QRIS Dinamis: Unduh/Tangkapan Layar > Unggah > Bayar ← Tidak semua orang mengetahui metode ini
Pay with QRIS Methods Pay with QRIS Methods Pay with QRIS Methods

Challenge


With most people understand QRIS as scan to pay. The challenge I face is to introduce user to the 2nd method which required them to Download/Screenshot → Upload → Pay the QR Code from the app as we have technology constraint as a web base application that have limited capability within another apps (E-wallet app) in the user phones.

Tantangan


Dengan mayoritas orang memahami QRIS sebagai scan to pay. Tantangan yang saya hadapi adalah memperkenalkan pengguna pada metode ke-2 yang membutuhkan mereka untuk Mengunduh/Tangkapan Layar → Unggah → Bayar Kode QR dari aplikasi karena keterbatasan teknologi yang ada sebagai aplikasi berbasis web yang memiliki kemampuan terbatas dengan aplikasi lain (Aplikasi e-walet) di ponsel pengguna.

Approach


As we want to design QRIS payment method that easily to understand for first-timer user to use pay with Dynamic QRIS method, we do concept testing to test and learn if user can understand the concept before designing.

After that I do internal review and iteration where I created multiple designs with emphasizing different parts of the layout to create the best attention grabber since payment process flow is a crucial stage of the product.

To make the payment steps more clear, I added How to Pay With QRIS guide in the payment screen for user to read the tutorial.

Pendekatan


Karena saya ingin merancang metode pembayaran QRIS yang mudah dipahami oleh pengguna pertama yang menggunakan pembayaran metode QRIS dinamis, saya melakukan pengujian konsep untuk menguji dan mengetahui apakah pengguna dapat memahami konsep sebelum merancang.
Setelah itu kami melakukan review internal dan iterasi dimana saya membuat beberapa desain dengan mencoba membuat penekanan pada tata letak elemen untuk mengarahkan perhatian pengguna dikarenakan proses pembayaran adalah tahap terpenting pada produk ini.
Agar proses pembayaran lebih dipahami, saya menambahkan panduan Cara Membayar Dengan QRIS pada layar halaman pembayaran agar pengguna dapat melihat tutorial pembayaran.

Testing


Concept Testing :

We conduct concept testing to see if users can understand with the new payment method concept. From the test we learned:

From 15 people in the café, only 35-40% peoples that understand “download to pay” with QRIS. The rest do not understand. They only know QRIS only just to be “scan to pay”. The people who understand the “download to pay” method because it's not their first time/their second experience using the payment method and it’s mostly young people.


UAT Testing :

After designing and developing the feature, in UAT testing I found bug that QRIS take long time to load. I report it to the developer to enhance the loading time and fix the issue
I also got feedback that some device can’t download the QRIS code to their phone. after a quick discussion we decide to change interaction & guides from “Download” to “Screenshot” the QR Code instruction because browser capability issue.

Pengujian


Pengujian Konsep :

Kami melakukan pengujian konsep untuk melihat apakah pengguna dapat memahami konsep metode pembayaran baru. Dari tes tersebut, didapatkan:

Dari 15 orang di kafe, hanya 35-40% orang yang memahami “download untuk membayar” dengan QRIS. Sisanya tidak paham. Mereka hanya mengetahui QRIS sebagai “scan to pay”. Orang-orang yang memahami metode “unduh untuk membayar” karena ini bukan pengalaman pertama/kedua mereka menggunakan pembayaran metode tersebut dan sebagian besar adalah anak muda.


Pengujian UAT :

Setelah merancang dan mengembangkan fitur tersebut, pada pengujian UAT saya menemukan bug yang membutuhkan waktu lama bagi QRIS memuat. saya melaporkannya kepada developer untuk meningkatkan waktu loading dan memperbaiki masalah.
Saya juga mendapat masukan bahwa beberapa perangkat tidak dapat mengunduh kode QRIS ke ponselnya. setelah beberapa saat berdiskusi kami memutuskan untuk mengubah interaksi & instruksi dari "Unduh" menjadi "Tangkapan Layar/Screenshot" Kode QR karena masalah kemampuan browser.
Pay with QRIS Screen Iterations Pay with QRIS Screen Iterations Pay with QRIS Screen Iterations
Pay with QRIS Screen Iterations Pay with QRIS Screen Iterations Pay with QRIS Screen Iterations

Design Iterations


On the how-to-pay tutorial, I did a second iteration/exploration on the first design because on the first design, I found out that it had too much interaction for people to do in a short time (in this case, people wanted to get their food ordered ASAP, so the payment process needed to be as quick as possible).

So, I shrink the tutorial to just a few steps and include the guide screenshots for every step.

Iterasi Desain


Pada tutorial cara membayar, saya melakukan iterasi/eksplorasi kedua pada desain pertama karena pada desain pertama, saya menemukan bahwa ada terlalu banyak interaksi yang tidak dapat dilakukan orang dalam waktu singkat (dalam hal ini, orang ingin memesan makanannya secepatnya, sehingga proses pembayaran harus dilakukan secepat mungkin).

Jadi, saya mempersingkat tutorialnya menjadi hanya beberapa langkah dan menyertakan tangkapan layar panduan untuk setiap langkah.
Pay with QRIS Screen Iterations Pay with QRIS Screen Iterations Pay with QRIS Screen Iterations

Outcome


The new QRIS Payment method feature giving the app obvious positive impact within the first 3 days trial of release. It is perfomed:
  • 34% Users choose the new QRIS payment method as their payment method
  • 85.3% Payment success rate
  • Become no #2 top used payment method after Cash
  • Activated in 214+ merchants after the trial end

Hasil Akhir


Fitur metode Pembayaran QRIS yang baru memberikan dampak positif yang jelas pada aplikasi dalam 3 hari pertama percobaan rilis. Data menunjukan:
  • 34% Pengguna memilih metode pembayaran QRIS yang baru sebagai metode pembayaran mereka
  • Tingkat keberhasilan pembayaran berada pada 85,3%
  • Menjadi metode pembayaran nomor 2 yang paling banyak digunakan setelah Cash/Tunai
  • Diaktifkan di 214+ toko setelah uji coba berakhir

Key Takeaways


This is one of my biggest and complex project I've ever involved during my internship as this feature is highly anticipated and related to the payment process, which in this app is the most crucial flow and there must be no fatal errors that make the user fail to complete transactions which causes unwanted problems and bad performance. Even I’m continuing the initial concepts and test that have already done by the team, I’m getting a chance to 100% down and take the responsibility on the development process that took about 1 full month with back-to-back feedbacks and improvements.

I learned how to be thorough and seek for lots of references to solve a problem so can deliver the solution that is seamless and add to the habits of the users. The things that I thought was just a small design features, turns out to be the most important thing and adds so much value to the product it self.

Pelajaran yang Didapatkan


Ini adalah salah satu proyek terbesar dan kompleks yang pernah saya kerjakan selama magang karena fitur ini sangat dinantikan dan terkait dengan proses pembayaran, yang mana dalam aplikasi ini merupakan alur yang paling krusial dan tidak boleh terdapat kesalahan fatal yang membuat pengguna gagal menyelesaikan transaksi yang menyebabkan hal yang tidak diinginkan dan kinerja aplikasi yang buruk. Walau saya melanjutkan konsep awal dan tes yang sudah dilakukan oleh tim, saya mendapat kesempatan 100% turut andil dan memegang tanggung jawab pada proses pengembangan yang memakan waktu sekitar 1 bulan penuh dengan masukan dan perbaikan berturut-turut.

Saya belajar bagaimana menjadi teliti dan mencari banyak referensi untuk menyelesaikan suatu permasalahan sehingga dapat menghadirkan solusi yang mulus dan membuat kebiasaan pengguna yang baru. Hal-hal yang saya pikir hanyalah fitur kecil pada desain, ternyata menjadi hal yang paling penting dan menambah banyak nilai pada produk tersebut.

Words From My Superteam




Thank you for your contribution to Desty for these exciting 9 months!
When you joined Desty, it was just the start of Desty Menu and also the start of your design career. In these 9 months, I saw your growth with Desty Menu, from a junior intern growing to a pro designer who can handle projects by yourself. In this time, I saw you solve problems through design, user research and data insight, with your design, Desty Menu's user experience became smoother and had an obvious data growth. Your passion and intelligence in design helps you grow fast.


Boyang
Desty UED Chief

I highly recommend Juan for UI/UX Designer position.
He demonstrated exceptional talent, dedication, and a strong understanding of user-centered design principles. Juan consistently delivered high-quality work, collaborated effectively with cross-functional teams, and exhibited excellent communication skills. He is a valuable asset to any UI/UX team.


Jalu Detya
Senior UI/UX Designer

I think Juan is a very good and potential design beginner. He shows his enthusiasm for design at work and is a very smart little boy. After he has a certain work experience, I think he can make great progress in the future. Good job!

Martin Wang
Senior UI/UX Designer

Thank you for your contribution to Desty!
You’re very adaptive and helpful to our development flow and keep up with the tight schedule time. Keep being smart and keep explore many idea especially for the design and UX.


Siti Patimah
Product Manager

Very good at execution, solving problems quickly when tasks and demands are needed. Good comprehension skills, able to understand and recreate scenarios when describing requirements and make the right design. Proactive in identifying problems, researching competitor's design ideas and giving reference examples.

Zhixuan Lu
Product Manager

You helped a lot when there is an urgent help needed about the design at Desty.
Always available when needed. Thanks and wish you the best in the future!


Muhaimin Hading
Product Manager
Desty.menu
Checkout Desty Menu Live